SURYA EKA TABARA
PETERNAKAN (A.1510652)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
merupakan Negara kepulauan yang cukup luas dan kaya akan sumber daa alam.
Perkembangan usaha ternak unggas cukup menggembirakan , akan tetapi terkadang
mengalami pasang naik dan pasang surut, dengan berbagai kendala. Bagaimana
pandangan saudara tentang peternakan unggas di Indonesia ?
1.2 Tujuan
Mengetahui bagaimana
perkembangan peernakan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Unggas
merupakan jenis hewan bertulang belakang ( chordata ) masuk kedalam kelas aves
(bersayap) yang telas mengalami domestikasi (diternak) untuk memenuhi kebutuhan
manusia seperti daging dan telur. Unggas masuk dalam ordo anseriformes (entok, angsa, itik, dan undan)
serta galliformes (puyuh, kalkun, ayam)
Umggas termasuk
hewan monogastrik, yaitu hewan yang memiliki satu lambung. Hewani berbeda dengan
hewan ruminansia yang memiliki lambung yang terbagi menjadi empat
kompartemen/bagian, yaitu ; rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. Yang menyebabkan
hewan tersebutmampu memanfaatkan mikroba untuk membantu mencerna zat-zat
makanan seperti serat. Mikroba itu sendiri dapat dimanfaatkan oleh hewan
ruminansia sebagai sumber protein. Lain halnya dengan hewan monogastrik yang
tidak mampu mencerna dan memanfaatkan makanan berserat sebanyak hewan
ruminansia karna hewan monogastrik memiliki alat pencernaan atau lambung hanya
satu.
Saluran Pencernaan pada Unggas
terbagi menjadi beberapa segmen, yaitu :
Ø Mulut
(paruh)
Ø Esofags,
tembolok (corp)
Ø Lambung
kelenjar (preventiculus)
Ø Lambung
keras (ventriculus/gizard)
Ø Usus
halus (small intestine)
Ø Sekum
(caecum)
Ø Usus
besar (largeintestine)
Ø Kloaka
(cloaca), dan
Ø Anus
(vent)
Selain
itu pankreas dan hati merupakan organ yang diperlukan untuk membantu proses
pencernaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 PANDANGAN SAYA MENGENAI
PETERNAKAN DI INDONESIA, yaitu :
Kondisi
peternakan telah mengalami pasang surut.
Terjadinya krisis ekonomi dan moneter, membawa dampak terpuruknya perekonomian
nasional, yang diikuti penurunan beberapa usaha peternakan. Kaitannya dengan
stabilitas perekonomian nasional , pembangunan peternakan merupakan pembanguna
yang sangat penting, karena salah satu tujuan pembangunan peternakan adalah
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul. Selain itu, tujuan
pembangunan peternakan adalah meningkatkan pndapatan dan kesejahteraan
peternak, pelestarian lingkungan hidup serta peningkatan devisa Negara. Peran
strategis peternakan juga berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan.
Tidak selamanya kita berdiri diatas, pasti ada
saja jalan berlubang yang membuat kita melambatkan jalan kita. Seperti kasus eksistensi
dunia peternakan ini, banyak faktor-faktor penghambat pertumbuhan sektor
peternakan , seperti dineri ini sndiri adalah struktur industri peternakan
sebagian besar tetap bertahan dalam bentuk usaha rakyat, yang dicirikan tingkat
pendidikan peternak rendah, pendapatan rendah, penerapan manajemen dan
teknologi konvesional, dan ukuran usaha relatif kecil. Faktor penghambat kedua
adalah ketersediaan bibit bermutu.
Penelitian tentang pembibitan telah banyak dilakukan namun belum
tersosialisasikan dalam skala besar. Ketiga adalah derasnya impor ilegal
produk-produk peternakan. Keempat adalah adanya wabah penyakit yang menyerang
ternak, sebagai contoh adalah mewabahnya virus flu burung yang menyerang ternak
unggas dan antraks yang menyerang ternak
kambing. Dan faktor penghambat terakhir adalah adanya tendency tingkat
ketergantungan yang tinggi terhadap bahan baku pakan.
Banyaknya faktor internal yang
menghambat pertumbuhan perekonomian dan sektor peternakn ini berimplikasi pada
lambatnya perkembanyan peternakan di Indoneia, dan juga disebabkan belum
diterapkan sistem pembudidayaan yang benar, baik dari sisi pemeliharaan maupun
penanggulangan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar