Kamis, 06 April 2017

PANDANGAN PETERNAKAN DI INDONESIA



PANDANGAN PETERNAKAN DI INDONESIA
SURYA EKA TABARA
PETERNAKAN (A.1510652)


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang cukup luas dan kaya akan sumber daa alam. Perkembangan usaha ternak unggas cukup menggembirakan , akan tetapi terkadang mengalami pasang naik dan pasang surut, dengan berbagai kendala. Bagaimana pandangan saudara tentang peternakan unggas di Indonesia ?

1.2 Tujuan
Mengetahui bagaimana perkembangan peernakan di Indonesia.



BAB II
PEMBAHASAN

            Unggas merupakan jenis hewan bertulang belakang ( chordata ) masuk kedalam kelas aves (bersayap) yang telas mengalami domestikasi (diternak) untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti daging dan telur. Unggas masuk dalam ordo  anseriformes (entok, angsa, itik, dan undan) serta galliformes (puyuh, kalkun, ayam)
Umggas termasuk hewan monogastrik, yaitu hewan yang memiliki satu lambung. Hewani berbeda dengan hewan ruminansia yang memiliki lambung yang terbagi menjadi empat kompartemen/bagian, yaitu ; rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. Yang menyebabkan hewan tersebutmampu memanfaatkan mikroba untuk membantu mencerna zat-zat makanan seperti serat. Mikroba itu sendiri dapat dimanfaatkan oleh hewan ruminansia sebagai sumber protein. Lain halnya dengan hewan monogastrik yang tidak mampu mencerna dan memanfaatkan makanan berserat sebanyak hewan ruminansia karna hewan monogastrik memiliki alat pencernaan atau lambung hanya satu.
            Saluran Pencernaan pada Unggas terbagi menjadi beberapa segmen, yaitu :
Ø  Mulut (paruh)
Ø  Esofags, tembolok (corp)
Ø  Lambung kelenjar (preventiculus)
Ø  Lambung keras (ventriculus/gizard)
Ø  Usus halus (small intestine)
Ø  Sekum (caecum)
Ø  Usus besar (largeintestine)
Ø  Kloaka (cloaca), dan
Ø  Anus (vent)
Selain itu pankreas dan hati merupakan organ yang diperlukan untuk membantu proses pencernaan.



BAB III
PENUTUP

3.1 PANDANGAN SAYA MENGENAI PETERNAKAN DI INDONESIA, yaitu :
Kondisi peternakan  telah mengalami pasang surut. Terjadinya krisis ekonomi dan moneter, membawa dampak terpuruknya perekonomian nasional, yang diikuti penurunan beberapa usaha peternakan. Kaitannya dengan stabilitas perekonomian nasional , pembangunan peternakan merupakan pembanguna yang sangat penting, karena salah satu tujuan pembangunan peternakan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul. Selain itu, tujuan pembangunan peternakan adalah meningkatkan pndapatan dan kesejahteraan peternak, pelestarian lingkungan hidup serta peningkatan devisa Negara. Peran strategis peternakan juga berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan.
             Tidak selamanya kita berdiri diatas, pasti ada saja jalan berlubang yang membuat kita melambatkan jalan kita. Seperti kasus eksistensi dunia peternakan ini, banyak faktor-faktor penghambat pertumbuhan sektor peternakan , seperti dineri ini sndiri adalah struktur industri peternakan sebagian besar tetap bertahan dalam bentuk usaha rakyat, yang dicirikan tingkat pendidikan peternak rendah, pendapatan rendah, penerapan manajemen dan teknologi konvesional, dan ukuran usaha relatif kecil. Faktor penghambat kedua adalah ketersediaan bibit bermutu.  Penelitian tentang pembibitan telah banyak dilakukan namun belum tersosialisasikan dalam skala besar. Ketiga adalah derasnya impor ilegal produk-produk peternakan. Keempat adalah adanya wabah penyakit yang menyerang ternak, sebagai contoh adalah mewabahnya virus flu burung yang menyerang ternak unggas  dan antraks yang menyerang ternak kambing. Dan faktor penghambat terakhir adalah adanya tendency tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap bahan baku pakan.
            Banyaknya faktor internal yang menghambat pertumbuhan perekonomian dan sektor peternakn ini berimplikasi pada lambatnya perkembanyan peternakan di Indoneia, dan juga disebabkan belum diterapkan sistem pembudidayaan yang benar, baik dari sisi pemeliharaan maupun penanggulangan penyakit.


DAFTAR PUSTAKA

peternakan_5980.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar